Senin, 19 Maret 2018

Pembelajaran LH di Sekolah Lain

nara sumber lingkungan hidup

SDN Kandangan Kota 1 menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain). Maka Tim Adiwiyata mengunjungi sekolah lain untuk menjadi nara sumber dalam rangka Pembelajaran Lingkungan Hidup serta memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan LH.

Tim nara sumber dari SDN Kandangan Kota 1 ada 6 Orang; Syahronie Ejin, M. Fitri Ramadan, Taufik Hakim Al-Amini, Ayu Herdini Puteri, Husna Khatimah dan Badaruzzaman. Kunjungan dilakukan pada hari Senin tanggal 19 Maret 2018. Ada 3 Sekolah yang kami datangi , yakni SDN Gambah Walangku, SDN Gambah Luar dan SDN Mandampa 2.

Materi yang kami berikan kepada ke 3 (Tiga) Sekolah diatas tentang Lubang Resapan Biopori. Selain pemberian materi Lubang Resapan Biopori kami memberi Tabung Silender Biopori kepada 3 sekolah tersebut.

Kunjungan Ke SD Negeri Gambah Walangku


SDN Gambah Walangku

Kunjungan Ke SD Negeri Gambah Luar


SDN gambah luar

Kunjungan Ke SD Negeri Mandampa 2


sdn mandampa 2

Materi Lubang Resapan Biopori

LRB ditemukan oleh  Dr KAMIR RAZIUDIN BRATA  seorang peneliti dan dosen ilmu tanah dan sumber daya lahan di IPB  

Apa itu Biopori?

Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Biopori adalah methode alternatif untuk meresapkan air hujan dan mengolah sampah organik , sampah yang dimasukkan kedalam lobang akan memancing fauna-fauna di dalam tanah untuk membuat terowongan kecil sehingga air cepat meresap

Apa gunanya?

kegunaan lubang biopori

Bagaimana Cara Membuatnya?


  1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan panjang 10-100 cm sesuai pipa paralon berlubang yang telah dibuat sebelumnya. Jarak antar lubang antara 10 - 100 cm. 
  2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.                                
  3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput.
  4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
  5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

badaruzzaman

Penulis & Editor

Salah satu Guru Kelas di SD Negeri Kandangan Kota 1 yang aktif sebagai blogger sejak 2011. Blog pribadi: www.dasarguru.com

0 komentar:

Posting Komentar